Quartararo Frustrasi di Austria – Yamaha Kembali Terpuruk
Balapan MotoGP Austria di Red Bull Ring menjadi mimpi buruk bagi Fabio Quartararo dan tim Monster Energy Yamaha. Alih-alih bersaing di barisan depan, Quartararo harus puas finis di posisi ke-15, tertinggal lebih dari 25 detik dari pemenang Marc Márquez. Hasil itu menjadi bukti betapa jauhnya performa Yamaha dibanding rival utama mereka.
Performa buruk Yamaha semakin terlihat karena seluruh pembalap M1 finis di posisi terbawah. Alex Rins berada di urutan ke-16, Miguel Oliveira ke-17, dan Jack Miller ke-18. Situasi ini memicu kritik tajam, bahkan pengamat MotoGP menyebut hasil Yamaha di Austria sebagai salah satu yang “paling memalukan” dalam beberapa tahun terakhir.
Quartararo sendiri tidak menutupi kekecewaannya. Ia mengaku “sedikit bingung” dengan motor yang kehilangan grip sejak Sprint hingga Race. “Tidak ada yang bisa membuatku tersenyum hari ini. Ini bukan balapan yang memberi banyak pelajaran. Kami bahkan tidak bisa mendekati posisi ke-14,” ujar juara dunia 2021 itu, menegaskan betapa seriusnya krisis yang dihadapi Yamaha.

Krisis performa ini bukan pertama kalinya bagi Yamaha. Sejak kemenangan terakhir pada GP Jerman 2022, mereka sudah melewati 62 balapan tanpa kemenangan. Masalah utama ada pada mesin inline-four yang dianggap kalah tenaga, akselerasi, dan stabilitas dibanding mesin V4 milik Ducati, Aprilia, maupun KTM. Bahkan Jack Miller terang-terangan menyebut motor Yamaha “tidak bekerja dengan benar” di lintasan panjang Austria.
Sebagai upaya bangkit, Yamaha tengah menyiapkan prototipe mesin V4 yang akan diuji di Misano bulan September mendatang. Jika berhasil, mesin baru itu kemungkinan baru bisa digunakan pada musim 2026. Sementara itu, Quartararo berharap tim segera menemukan solusi konkret, karena tanpa perubahan besar, Yamaha terancam makin tenggelam di tengah persaingan ketat MotoGP modern.